Kalau hanya ada satu kalimat yang tak boleh dilupakan pebisnis online, itulah : Stop Dreaming Start Action! Itu merupakan kalimat "sakti" yang kalau dihayati, rasanya bisa menggerakkan tenaga di dalam diri kita, untuk berusaha mencapai hasil yang terbaik. Tidak ada daya dorong yang lebih kuat untuk berusaha, selain motivasi yang besar untuk maju, meraih mimpi yang terbeli.
Kalau hanya ada dua kata pilihan dalam bisnis online, itulah: Dreaming dan Action. Keduanya merupakan kata yang tak layak untuk dipisahkan. Satu saja dipakai, kurang lengkap rasanya, kurang sempurna hasilnya. Bahkan bisa tidak menghasilkan apa-apa. Cobalah dreaming saja, kamu bakal dapat apa ? Dreaming itu cuma mimpi, kemauan, keinginan, cita-cita, dsb. Semuanya takkan terwujud tanpa adanya usaha nyata.
Sedangkan action saja, masih mungkin ada hasilnya, tapi boleh jadi kurang optimal. Action merupakan serangkaian usaha yang dilakukan untuk mencapai hasil. Bisa dalam kondisi santai, giat, maupun smart. Namun usaha tok tanpa disertai tujuan nyata, mustahil akan berhasil guna dan tepat guna. Karena tak ada dream yang hendak dicapai. Dengan tak adanya target yang menjadi tujuan, usaha bisa berhenti kapan saja. Daya dorongnya lemah, asal menuruti mood saja. Apalagi kalau usaha itu sudah berjalan lama, dan sama sekali tak menghasilkan apa-apa. Atau tak layak untuk dinikmati sampai mati. Bisa saja berhenti di tengah jalan.
Stop Dreaming
Kesejahteraan (welfare) merupakan kemampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Adanya keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan itulah ukuran kesejahteraan ekonomi keluarga. Orang yang tidak mampu, otomatis kesejahteraan hidupnya di bawah standar normal. Dan sebaliknya, orang yang kaya-raya biasanya punya kemampuan yang luar biasa. Lantas ada yang merasa "smart", mencoba mengakalinya. Kalau kemampuan kita pas-pasan, kenapa tidak kita "turunkan" nilai kebutuhan, sehingga kita bisa "sejahtera" dalam kesederhanaan ?
Mungkin itulah aplikasi "teori" stop dreaming. Mengerem laju keinginan memang bukan perbuatan dosa. Tapi itu merupakan kebijakan yang tidak bijak dilakukan oleh pebisnis online. Menghentikan mimpi bisa membuat bisnis menjadi stagnan. Dan kalau itu terus berlangsung dalam jangka panjang, bisa menimbulkan rasa bosan. Akhirnya malah berhenti di tengah jalan. Hidup segan, mau mati malu sama teman. Alias "magak".
Keinginan, kemauan, cita-cita, imajinasi dan semua mimpi-mimpi, bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan bisnis. Bahkan telah disebutkan dalam sejarah dan kitab suci, banyak peristiwa besar yang diawali dengan mimpi. Misalnya resesi hebat yang pernah melanda Mesir Kuno. Itu diawali mimpi sang Raja, dan bisa diterjemahkan dengan baik oleh sang nabi. Yang kemudian diangkat menjadi Menteri Ekonomi. Dengan segala daya dan upaya smartnya, tabungan rakyat dikerahkan dan dikelola secara bijaksana. Maka selamatlah negeri Mesir dari bencana kelaparan hebat yang melanda dunia saat itu.
Jadi jangan sampai kita hanya berhenti di alam mimpi. Justru itu bisa dijadikan pendorong untuk memperbaiki taraf kehidupan ke level yang lebih tinggi. Ingatlah, Bung Karno sang penggali Pancasila pernah berkata : "Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit!"
Start Action
Kadang kita terlalu bersemangat, tanpa rencana, tanpa persiapan langsung beraksi. Kecepatan reaksi menanggapi peluang memang kadang diperlukan. Dalam bisnis online sering bermunculan peluang "bagus" yang muncul hanya beberapa saat saja. Dan itu dibutuhkan aksi yang cepat untuk "menangkapnya". Ada pameo : Siapa cepat - dia dapat. Lantas dengan membabi buta, join sana-sini, invest sana-sini. Tahu-tahu "account" meledak sampai belasan, bahkan puluhan afiliasi diikuti. Hasilnya ? Bisa ditebak: sebagian besar, bahkan semuanya, gagal. Karena kita bukan "Superman" yang bisa mengatasi segala masalah tanpa masalah.
Betindak cepat memang diperlukan. Tapi itu bukan segalanya. Bisnis online itu juga perlu persiapan, perencanaan, pengelolaan, follow up, evaluasi, dst. Tak bisa "grusa-grusu" begitu saja. Kalau mudah tergiur iklan, kita bahkan "dimakan" peluang itu sendiri. Dalam bisnis afiliasi kita perlu waspada. Karena bisnis online itu sangat rawan dengan penipuan, alias Scam. Kata cak Albaroyo (Ahli Bahasa Suroboyo) : "Duwik ditampani, bayaran disemayani".
Stop Dreaming Start Action
Harus diakui bahwa salah satu kelemahan yang menjadi kendala adalah gemar menunda (Joko Susilo). Seringkali kita dihanyutkan oleh hal-hal yang melenakan, hingga lalai mengerjakan tugas utama. Keasyikan browsing, bolak-balik ke kotak email, cari - baca informasi sampai overdosis, dsb. Hal itu jelas menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran. Hasilnya pun bisa ditebak. Setelah kehabisan energi, kita tak bisa lagi berbuat apa-apa. Kerja terus tertunda, "Besok saja ah, sudah ngantuk, capek, dan bingung !"
Memang bagus kalau kita punya banyak informasi yang relevan. Tapi kalau sampai overdosis, itu malah "menyesatkan". Otak yang sudah jenuh mudah "error"! Membuat kita menjadi ragu-ragu untuk melangkah, "Jangan-jangan salah." atau "Ah, masih belum perfek, perbaiki lagi, lagi, lagi." Dan banyak lagi alasan untuk menunda-nunda kerja. Sampai berlarut-larut, hingga tidak menghasilkan apa-apa. Karena kita tak mengerjakan apa-apa. Padahal itu bisa disederhanakan: "Just do it". Segera lakukan saja, sebisanya. Idealnya, jika kita punya keinginan, cari informasi yang relevan, buat rencana kerja riil, lalu segera laksanakan sekarang juga.
Jadi frasa Stop Dreaming dan Start Action haruslah disatukan dalam jiwa. Menjadi ruh bisnis, yang punya power luar biasa. Strategi itu perlu, taktik juga penting, tapi itu semua harus bermuara pada pelaksanaan, Action. Tanpa aksi, semua peluang lewat begitu saja. Tanpa dreaming, semangat juang kurang kuat. Jadi jangan hanya berhenti pada mimpi-mimpi yang indah. Raihlah apa yang kau impikan, dengan kerja sekarang juga! Itulah inti falsafah Stop Dreaming Start Action.
Kalau hanya ada dua kata pilihan dalam bisnis online, itulah: Dreaming dan Action. Keduanya merupakan kata yang tak layak untuk dipisahkan. Satu saja dipakai, kurang lengkap rasanya, kurang sempurna hasilnya. Bahkan bisa tidak menghasilkan apa-apa. Cobalah dreaming saja, kamu bakal dapat apa ? Dreaming itu cuma mimpi, kemauan, keinginan, cita-cita, dsb. Semuanya takkan terwujud tanpa adanya usaha nyata.
Sedangkan action saja, masih mungkin ada hasilnya, tapi boleh jadi kurang optimal. Action merupakan serangkaian usaha yang dilakukan untuk mencapai hasil. Bisa dalam kondisi santai, giat, maupun smart. Namun usaha tok tanpa disertai tujuan nyata, mustahil akan berhasil guna dan tepat guna. Karena tak ada dream yang hendak dicapai. Dengan tak adanya target yang menjadi tujuan, usaha bisa berhenti kapan saja. Daya dorongnya lemah, asal menuruti mood saja. Apalagi kalau usaha itu sudah berjalan lama, dan sama sekali tak menghasilkan apa-apa. Atau tak layak untuk dinikmati sampai mati. Bisa saja berhenti di tengah jalan.
Stop Dreaming
Kesejahteraan (welfare) merupakan kemampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Adanya keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan itulah ukuran kesejahteraan ekonomi keluarga. Orang yang tidak mampu, otomatis kesejahteraan hidupnya di bawah standar normal. Dan sebaliknya, orang yang kaya-raya biasanya punya kemampuan yang luar biasa. Lantas ada yang merasa "smart", mencoba mengakalinya. Kalau kemampuan kita pas-pasan, kenapa tidak kita "turunkan" nilai kebutuhan, sehingga kita bisa "sejahtera" dalam kesederhanaan ?
Mungkin itulah aplikasi "teori" stop dreaming. Mengerem laju keinginan memang bukan perbuatan dosa. Tapi itu merupakan kebijakan yang tidak bijak dilakukan oleh pebisnis online. Menghentikan mimpi bisa membuat bisnis menjadi stagnan. Dan kalau itu terus berlangsung dalam jangka panjang, bisa menimbulkan rasa bosan. Akhirnya malah berhenti di tengah jalan. Hidup segan, mau mati malu sama teman. Alias "magak".
Keinginan, kemauan, cita-cita, imajinasi dan semua mimpi-mimpi, bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan bisnis. Bahkan telah disebutkan dalam sejarah dan kitab suci, banyak peristiwa besar yang diawali dengan mimpi. Misalnya resesi hebat yang pernah melanda Mesir Kuno. Itu diawali mimpi sang Raja, dan bisa diterjemahkan dengan baik oleh sang nabi. Yang kemudian diangkat menjadi Menteri Ekonomi. Dengan segala daya dan upaya smartnya, tabungan rakyat dikerahkan dan dikelola secara bijaksana. Maka selamatlah negeri Mesir dari bencana kelaparan hebat yang melanda dunia saat itu.
Jadi jangan sampai kita hanya berhenti di alam mimpi. Justru itu bisa dijadikan pendorong untuk memperbaiki taraf kehidupan ke level yang lebih tinggi. Ingatlah, Bung Karno sang penggali Pancasila pernah berkata : "Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit!"
Start Action
Kadang kita terlalu bersemangat, tanpa rencana, tanpa persiapan langsung beraksi. Kecepatan reaksi menanggapi peluang memang kadang diperlukan. Dalam bisnis online sering bermunculan peluang "bagus" yang muncul hanya beberapa saat saja. Dan itu dibutuhkan aksi yang cepat untuk "menangkapnya". Ada pameo : Siapa cepat - dia dapat. Lantas dengan membabi buta, join sana-sini, invest sana-sini. Tahu-tahu "account" meledak sampai belasan, bahkan puluhan afiliasi diikuti. Hasilnya ? Bisa ditebak: sebagian besar, bahkan semuanya, gagal. Karena kita bukan "Superman" yang bisa mengatasi segala masalah tanpa masalah.
Betindak cepat memang diperlukan. Tapi itu bukan segalanya. Bisnis online itu juga perlu persiapan, perencanaan, pengelolaan, follow up, evaluasi, dst. Tak bisa "grusa-grusu" begitu saja. Kalau mudah tergiur iklan, kita bahkan "dimakan" peluang itu sendiri. Dalam bisnis afiliasi kita perlu waspada. Karena bisnis online itu sangat rawan dengan penipuan, alias Scam. Kata cak Albaroyo (Ahli Bahasa Suroboyo) : "Duwik ditampani, bayaran disemayani".
Stop Dreaming Start Action
Harus diakui bahwa salah satu kelemahan yang menjadi kendala adalah gemar menunda (Joko Susilo). Seringkali kita dihanyutkan oleh hal-hal yang melenakan, hingga lalai mengerjakan tugas utama. Keasyikan browsing, bolak-balik ke kotak email, cari - baca informasi sampai overdosis, dsb. Hal itu jelas menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran. Hasilnya pun bisa ditebak. Setelah kehabisan energi, kita tak bisa lagi berbuat apa-apa. Kerja terus tertunda, "Besok saja ah, sudah ngantuk, capek, dan bingung !"
Memang bagus kalau kita punya banyak informasi yang relevan. Tapi kalau sampai overdosis, itu malah "menyesatkan". Otak yang sudah jenuh mudah "error"! Membuat kita menjadi ragu-ragu untuk melangkah, "Jangan-jangan salah." atau "Ah, masih belum perfek, perbaiki lagi, lagi, lagi." Dan banyak lagi alasan untuk menunda-nunda kerja. Sampai berlarut-larut, hingga tidak menghasilkan apa-apa. Karena kita tak mengerjakan apa-apa. Padahal itu bisa disederhanakan: "Just do it". Segera lakukan saja, sebisanya. Idealnya, jika kita punya keinginan, cari informasi yang relevan, buat rencana kerja riil, lalu segera laksanakan sekarang juga.
Jadi frasa Stop Dreaming dan Start Action haruslah disatukan dalam jiwa. Menjadi ruh bisnis, yang punya power luar biasa. Strategi itu perlu, taktik juga penting, tapi itu semua harus bermuara pada pelaksanaan, Action. Tanpa aksi, semua peluang lewat begitu saja. Tanpa dreaming, semangat juang kurang kuat. Jadi jangan hanya berhenti pada mimpi-mimpi yang indah. Raihlah apa yang kau impikan, dengan kerja sekarang juga! Itulah inti falsafah Stop Dreaming Start Action.
No comments:
Post a Comment
Leave a comment please.